Semua orang hanya bisa memikirkan dirinya sendiri, mengharapkan keuntungannya sendiri, mengabaikan keberadaan orang lain. Berapa banyak sih orang yang peduli dengan keadaan orang lain? Sedikit. Hanya sedikit.
"Aku tak pernah sanggup menyadari keadaanku sendiri, menyadari keinginanku sendiri.
Bagaimana aku bisa memahami orang lain dan memikirkannya?"
Kata-kata yang menyebalkan! Aku sering mendengar kata-kata itu mendengung dalam gendang telingaku, menyebar ke seluruh pembuluh darahku, dan akhirnya merusak saraf pusatku.
Ada dimana perasaanku?Hatiku?Rasa bersalahku? Ada dimana aku tak tahu.
Perlahan, aku mulai sanggup mengendalikan diriku, membentenginya dengan seluruh kekuatanku, meneranginya dengan pelita yang paling terang, menyiramnya dengan embun yang muncul setiap pagi.
Sekarang. Kini. Aku merasa aku ada. Aku hadir di dunia ini. Aku memiliki duniaku.
Tapi, perlahan kesempatan untuk memedulikan orang lain mulai redup. Mulai hilang. Tenggelam. Orang lain mulai tak ada untukku. Ada untuk aku pedulikan.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar