My Fair Lady

Rabu, 28 April 2010




10 Fenomena Misterius

Ini adalah daftar dari TOP 10 Fenomena Misterius yang Belum Dapat Di Jelaskan yang di urut dalam hitungan mundur, diantaranya adalah :

10. Hubungan Tubuh dan Pikiran.


Ilmu medis hanyalah permulaan untuk mengerti cara dari pikiran mempengaruhi tubuh. Efek placebo misalnya, mendemonstrasikan bahwa orang bisa merasa lega dari rasa sakit dan sembuh dari gejala penyakit karena percaya bahwa obat yang diberikan efektif-meski sebenarnya tidak. Menggunakan beberapa proses yang kurang dimengerti, kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri lebih mengherankan dari pengobatan modern apapun yang bisa di buat.

9. Kekuatan Batin dan ESP.

Kekuatan batin dan extrasensory perception (ESP) termasuk fenomena yang tidak dapat dijelaskan karena tidak ada alasan lain selain bahwa begitu banyaknya orang yang mempercayainya. Banyak orang percaya bahwa intuisi no :3 adalah bentuk dari kekuatan batin, cara untuk menyingkap misteri atau ilmu khusus mengenai dunia dan masa depan. Peneliti telah menguji orang-orang yang mengklaim memiliki kekuatan batin, meski hasilnya dibawah pengawasan kondisi ilmiah sejauh ini masih tidak ada jawaban tau ambigu. Beberapa berpendapat kekuatan batin tidak bisa diuji, atau karena beberapa alasan diperkecil dihadapan orang-orang skeptis atau ilmuwan. Jika benar, ilmuwan tidak akan bisa membuktikan atau kebalikannya akan keberadaan kekuatan batin.

8. Near-Death Experiences dan Hidup Sesudah Mati.

Orang yang pernah mengalami near death (menjelang ajal) kadang melaporkan beberapa pengalaman mistis (seperti pergi ke lorong dan muncul dalam cahaya, berkumpul dengan orang yang disayangi, mengalami kedamaian, dan lainnya). Itu mungkin menjelaskan adanya kehidupan sesudah mati. Pengalaman yang dialami tidak dapat diduga, tak seorangpun membawa bukti atau info yang bisa diverifikasi dari “bawah kubur”. Para skeptis menduga bahwa pengalaman itu bisa dijelaskan sebagai halusinasi natural dari trauma otak, namun tidak ada cara yang pasti apa penyebab dari fenomena ini, atau memang mereka benar-benar visi dari dunia lain.

7. UFO.

Tidak ada keraguan bahwa UFO (Unidentified Flying Objects) ada, banyak orang melihat benda-benda dilangit yang tidak bisa diidentifikasi, mulai dari pesawat sampai meteor. Apakah obyek atau lampu itu adalah pesawat alien adalah masalah lain, dengan jarak fantastis dan usaha yang melibatkan menuju bumi dari sepanjang jagad raya, skenario seperti itu mau tidak mau muncul. Meski, dengan investigasi yang teliti membuktikan bahwa penyebab dari banyak laporan penampakan, beberapa insiden UFO masih tidak dapat dijelaskan.

6. Dejà vu.

Dejà vu berasal dari bahasa perancis yang artinya “already seen”, merujuk pada perasaan beda, membingungkan, dan misterius yang pernah dialami pada keadaan tertentu sebelumnya. Seorang wanita mungkin berjalan masuk ruangan, misal, di luar negeri dimana dia belum pernah mengunjunginya sebelumnya, namun dia merasakan bahwa penataan ruangan sangat akrab dan familiar. Beberapa karakteristik déjà vu berhubungan dengan pengalaman batin dan penglihatan sekilas masa lalu. Seperti intuisi (#3), penelitian pada psikologi manusia bisa menawarkan penjelasan lebih naturalistik, namun pada akhirnya penyebab dan asal muasal fenomena ini tetap menjadi misteri.

5. Hantu.

Dari panggung Shakespeare “MacBeth” hingga pertunjukan NBC “Medium,” arwah orang yang telah meninggal sejak lama memunculkan penampakan. Banyak orang melaporkan melihat hantu baik itu berupa bayangan tidak dikenal maupun hantu dari orang yang dikenal dekat. Meski bukti pasti akan keberadaan hantu masih diperdebatkan, makin banyak saksi yang terus melaporkan melihat, memotret, bahkan berkomunikasi dengan hantu. Pemburu hantu berharap suatu saat arwah orang mati bisa berkomunikasi dengan yang hidup sehingga jawaban akhir bisa didapat.

4. Menghilang Secara Misterius.

Orang menghilang karena berbagai alasan. Kebanyakan melarikan diri, beberapa menghilang dari kecelakaan, beberapa diculik atau dibunuh, namun kebanyakan pada akhirnya ditemukan. Tidak demikian dengan menghilang secara misterius. Mulai dari kru Marie Celeste sampai Jimmy Hoffa, Amelia Earhart, dan Natalee Holloway, beberapa menghilang tanpa jejak. Saat orang yang hilang ditemukan, selalu ada campur tangan polisi, pengakuan, atau kebetulan tanpa bantuan “psychic detectives”. Tapi saat kekurangan bukti dan petunjuk hilang, polisi bahkan forensik tidak dapat memecahkan masalah ini.

3. Intuisi.

Apakah akan dinamakan telepati, indra keenam, atau yang lainnya, kita semua pernah mengalami intuisi baik sekali atau beberapa kali. Tentu, intuisi sering salah (berapa kali selama aircraft turbulence kamu yakin bahwa pesawatmu akan jatuh?), namun kadangkala ada benarnya juga. Psikolog mencatat bahwa orang tanpa sadar mengambil informasi mengenai dunia sekitar, menuntun kita untuk merasakan atau mengetaui informasi tanpa tahu tepatnya bagaimana atau mengapa kita tahu mengenai hal itu. Namun kasus intuisi sulit untuk di buktikan atau dipelajari, dan psikolog mungkin hanya menjadi bagian dari jawaban.

2. Bigfoot.

Selama puluhan tahun, Makhluk buruk rupa besar, berambut, menyerupai manusia yang dinamakan Bigfoot dilaporkan beberapa saksi mata di Amerika. Disamping ribuan Bigfoot yang mungkin ada karena reproduksi populasi, tak satupun badan pernah ditemukan. Tak satupun di bunuh oleh pemburu, Ditubruk mobil yang ngebut, atau bahkan mati secara alamiah. Ketiadaan bukti nyata semisal gigi, tulang, mendukung menurunnya kepercayaan meski ada saksi yang melihat maupun ada foto-foto yang ambigu. Karena secara logika tidak mungkin membuktikan, ilmuan tidak akan pernah bisa membuktikan bahwa makhluk seperti Bigfoot dan Loch Ness tidak ada, dan mungkin makhluk misterius itu bersembunyi jauh dari kita.

1. The Taos Hum.

Beberapa penduduk dan pengunjung kota kecil Taos, di New Mexico, sudah bertahun-tahun diganggu dan dipusingkan oleh dengungan frekuensi rendah yang lemah dan misterius di udara. Anehnya, hanya 2 persen dari penduduk Taos melaporkan mendengar suara itu. Beberapa percaya ini disebabkan suara tidak wajar, yang lainnya menganggap histeria masal, sampai suatu yang jahat. Baik itu digambarkan sebagai desingan, senandung, sampai dengungan – dan baik itu psikologis, alamiah, atau supranatural- tak seorangpun bisa mengetahui asal dari sumber suara.

Sang Pemimpi (Ost Sang Pemimpi)


by: Gigi
Sambut hari baru di depanmu
Sang pemimpi siap tuk melangkah
Raih tanganku jika kau ragu
Bila terjatuh ku ‘kan menjaga

Kita telah berjanji bersama
Taklukan dunia ini
Menghadapi segala tantangan
Bersama.. (mengejar mimpi-mimpi)

Berteriaklah hai sang pemimpi
Kita tak ‘kan berhenti disini

Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa
Hargailah orang-orang yang menyayangimu
Yang selalu ada setia di sisimu
Siapapun jangan kau pernah sakiti
Dalam pencarian jati dirimu
Dan semua yang kau impikan
Tegarlah sang pemimpi



Festival HANABI

Hanabi artinya kembang api, sedangkan hanabi taikai berarti festifal kembang api. Di Jepang, Hanabi taikai dilakukan setiap musim panas seiring dengan acara 'mudik' nasional yang dinamakan Tanabata. Tanabata adalah hari-hari dimana orang-orang yang bekerja di kota berbondong-bondong pulang ke desa-nya untuk berziarah. Tanabata dilakukan pada pertengahan agustus. Arti dari Tanabata sendiri adalah Festival Bintang dan merupakan salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu oleh orang jepang.

Kembali lagi ke Hanabi
Salah satu pertunjukan kembang api yang paling terkenal adalah "Sumidagawa Hanabi Taikai" (隅田川花火大会) di Tokyo. Menurut sejarah, pertunjukan tersebut merupakan yang paling tua di Jepang (dari tahun 1732) dan tak tanggung-tanggung, sekitar 20 ribu jenis petasan diluncurkan dalam pertunjukkan tersebut serta konon ditonton oleh kurang lebih satu juta penonton setiap tahunnya.

Pertunjukan kembang api ini menghabiskan dana serta waktu (tentunya tenaga) yang tidak sedikit. Untuk pembuatannya saja memakan waktu sekitar enam bulan dan dibuat oleh para seniman kembang api profesional. Biaya yang dihabiskan boleh dibilang fantastis. Sebagai gambaran, untuk peluncuran satu kembang api jenis 3-gou (diameter 8,5 cm; berat 0,2 kg) memerlukan biaya sekitar 3.400 yen. Untuk peluncuran satu kembang api jenis 20-gou (diameter 58,5 cm; 70 kg), biayanya mencapai 550.000 yen! Berkat persiapan yang tidak asal-asalan, bentuk-bentuk dan warna kembang api yang dihasilkan pun memang sangat indah!

Tak heran, orang Jepang begitu antusias untuk menonton pertunjukan kembang api ini. Para wanita biasanya mengenakan yukata lengkap dengan aksesorisnya sedangkan laki-laki mengenakan jinbei. Walaupun pertunjukan dimulai malam hari, mereka berbondong-bondong mendatangi tempat pertunjukan semenjak siang, berharap mendapat tempat strategis untuk menonton peluncuran kembang api tersebut. Tak sedikit orang yang terkagum-kagum sampai-sampai menangis terharu melihat keindahan pertunjukan kembang api tersebut.

Fenomena Deja Vu

Definisi Deja Vu
Deja vu berasal dari kata Perancis yang berarti "telah melihat". Kata ini mempunyai beberapa turunan dan variasi seperti deja vecu (telah mengalami), deja senti (telah memikirkan) dan deja visite (telah mengunjungi). Nama Deja Vu ini pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan Perancis bernama Emile Boirac yang mempelajari fenomena ini tahun pada 1876.

Selain deja vu, ada lagi kata Perancis yang merupakan lawan dari deja vu, yaitu Jamais Vu, yang artinya "tidak pernah melihat". Fenomena ini muncul ketika seseorang untuk sementara waktu tidak dapat mengingat atau mengenali peristiwa atau orang yang sudah pernah dikenal sebelumnya. Saya rasa sebagian dari kalian juga sering mengalaminya.


Sebelum kita melihat mengenai deja vu, pertama, kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan "Recognition Memory", atau memori pengenal.

Recognition Memory
Recognition Memory adalah sebuah jenis memori yang menyebabkan kita menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang sebenarnya sudah pernah kita alami sebelumnya.

Otak kita berfluktuasi antara dua jenis Recognition Memory, yaitu Recollection dan Familiarity. Kita menyebut sebuah ingatan sebagai Recollection (pengumpulan kembali) jika kita bisa menyebutkan dengan tepat seketika itu juga kapan situasi yang kita alami pernah muncul sebelumnya. Contoh, jika kita bertemu dengan seseorang di toko, maka dengan segera kita menyadari bahwa kita sudah pernah melihatnya sebelumnya di bus.

Sedangkan ingatan yang disebut Familiarity muncul ketika kita tidak bisa menyebut dengan pasti kapan kita melihat pria tersebut. Deja Vu adalah contoh Familiarity.

Selama terjadi Deja Vu, kita mengenali situasi yang sedang kita hadapi, namun kita tidak tahu dimana dan kapan kita pernah menghadapinya sebelumnya.

Percaya atau tidak, 60 sampai 70 persen manusia di bumi ini paling tidak pernah mengalami deja vu minimal sekali, apakah itu berupa pandangan, suara, rasa atau bau. Jadi, jika anda sering mengalami deja vu, jelas anda tidak sendirian di dunia ini.

Teori-Teori Deja Vu
Walaupun Emile Boirac sudah meneliti fenomena ini sejak tahun 1876, namun ia tidak pernah secara tuntas menyelesaikan penelitiannya. Karena itu, banyak peneliti telah mencoba untuk memahami fenomena ini sehingga akhirnya kita mendapatkan Paling tidak 40 teori yang berbeda mengenai deja vu, mulai dari peristiwa paranormal hingga gangguan syaraf.

Pada tulisan ini, tidak mungkin saya membahas 40 teori tersebut satu persatu. Jadi saya akan memilih beberapa teori yang saya anggap perlu diketahui. Pertama, saya akan mulai dari teori psikolog legendaris, Sigmund Freud. Tapi sebelum itu, saya ingin menunjukkan kepada kalian sebuah gambar yang sangat terkenal. Ini dia :


Foto di atas adalah foto ilustrasi "Puncak gunung es" yang terkenal. Para ahli "otak" sering menggunakan ilustrasi di atas untuk menunjukkan seperti apa pikiran kita yang sebenarnya. Permukaan air adalah batas kesadaran kita. Pikiran Sadar kita adalah bongkahan yang muncul di atas permukaan laut. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah bongkahan raksasa yang ada di dalam laut.

Menurut mereka, sesungguhnya sebagian besar informasi yang kita terima tersimpan di pikiran bawah sadar kita dan belum muncul ke permukaan. Hanya sebagian kecil dari informasi yang kita terima benar-benar kita ingat atau sadari. Prinsip ini adalah kunci penting untuk memahami Deja Vu.

Gangguan akses memori
Sigmund Freud yang sering dijuluki sebagai bapak psikoanalisa pernah meneliti mengenai fenomena ini dan ia percaya bahwa seseorang akan mengalami Deja Vu ketika ia secara spontan teringat dengan sebuah ingatan bawah sadar. Karena ingatan itu berada pada area bawah sadar, isi ingatan tersebut tidak muncul karena dihalangi oleh pikiran sadar, namun perasaan familiar tersebut bocor keluar.

Teori Freud ini terbukti menjadi landasan bagi teori-teori yang muncul berikutnya.

Namun sebelum saya membahas teori-teori yang lain, saya ingin mengajak kalian untuk mengenal satu kata ini terlebih dahulu, yaitu "Subliminal". Subliminal berasal dari kata latin, yaitu "sub" dan "Limin atau Limen". "Sub" berarti bawah, sedangkan "Limin" berarti ambang batas. Dalam artian psikologi, subliminal berarti beroperasi dibawah sadar.

Lagi-lagi berhubungan dengan bawah sadar. Maksud saya memperkenalkan kata ini adalah untuk memahami teori di bawah ini.

Perhatian yang terpecah - teori ponsel
Seorang peneliti bernama Dr. Alan Brown pernah mengadakan eksperimen yang diharapkan bisa menciptakan ulang proses deja vu. Dalam percobaannya, ia dan rekannya Elizabeth Marsh memberikan sugesti subliminal kepada subjek penelitiannya.

Mereka menunjukkan sekumpulan foto yang menunjukkan lokasi-lokasi yang berbeda kepada sekelompok pelajar dengan maksud bertanya kepada mereka mana yang dianggap paling familiar bagi mereka. Dalam percobaan ini, semua pelajar yang diuji belum pernah mengunjungi lokasi-lokasi yang ada di foto tersebut.

Namun sebelum mereka menunjukkan foto-foto itu, terlebih dahulu mereka menayangkan sebagian foto itu di layar dengan kecepatan subliminal sekitar 10 sampai 20 milidetik. Kecepatan itu cukup bagi otak manusia untuk menyimpan informasi itu di bawah sadar, namun tidak cukup bagi para pelajar itu untuk menyadari dan menaruh perhatian padanya.

Dalam percobaan ini terbukti bahwa lokasi-lokasi pada foto-foto yang sudah ditayangkan dengan kecepatan subliminal dianggap paling familiar bagi para pelajar itu.

Eksperimen serupa pernah diadakan oleh Larry Jacobi dan Kevin Whitehouse dari Washington University. Bedanya, mereka menggunakan sekumpulan kata-kata, bukan foto. Namun hasil yang didapat sama dengan eksperimen Dr. Alan Brown.

Berdasarkan pada hasil eksperimennya, Dr. Alan Brown kemudian mengajukan sebuah teori yang disebut sebagai teori ponsel (atau perhatian yang terpecah).

Teori ini mengatakan bahwa ketika perhatian kita terpecah, maka, secara subliminal, otak kita akan menyimpan informasi mengenai kondisi di sekeliling kita namun tidak benar-benar menyadarinya. Ketika perhatian kita mulai fokus kembali, maka segala informasi mengenai sekeliling kita yang tersimpan secara subliminal akan "terpanggil" keluar sehingga kita merasa lebih familiar. Ini sama seperti bongkahan es di bawah permukaan air yang naik ke atas permukaan.

Contoh, jika kita memasuki sebuah rumah sambil ngobrol dengan orang lain, maka perhatian kita tidak akan terpaku kepada kondisi rumah itu, namun otak kita telah menyimpan informasi itu secara subliminal di bawah sadar. Ketika kita selesai ngobrol, pikiran kita mulai fokus dan informasi yang tersimpan di bawah sadar mulai muncul. Seketika itu juga kita mulai merasa familiar dengan rumah itu.

Jadi, berdasarkan teori ini, deja vu tidak berhubungan dengan kejadian di masa lalu yang telah berlangsung lama.

Memori dari sumber lain
Ada lagi teori yang lain. Teori ini percaya bahwa otak kita menyimpan banyak memori yang datang dari berbagai aspek kehidupan kita, seperti film yang kita tonton, gambar ataupun buku yang kita baca. Informasi-informasi ini kita simpan tanpa kita sadari. Sejalan dengan lewatnya waktu, maka ketika kita mengalami peristiwa yang mirip dengan informasi yang pernah kita simpan, maka memori yang tersimpan di bawah sadar kita akan bangkit kembali.

Contoh, sewaktu kecil, mungkin kita pernah menonton sebuah film yang memiliki adegan di sebuah tugu atau monumen. Ketika dewasa, kita mengunjungi tugu ini dan tiba-tiba kita merasa familiar walaupun kita tidak ingat dengan film tersebut.

Teori ini mirip dengan teori ponsel, tapi teori ini setuju bahwa deja vu berhubungan dengan kejadian yang telah berlangsung lama di masa lampau.

Teori Pemrosesan Ganda (visi yang tertunda)
Dalam banyak hal, teori-teori mengenai penyebab Deja Vu tidak berbeda jauh dari yang diajukan oleh Sigmund Freud. Namun seorang peneliti bernama Robert Efron berusaha melihat lebih jauh kedalam mekanisme otak, bukan sekedar pikiran sadar atau tidak sadar. Walaupun sangat teknikal, teori yang diajukannya dianggap sebagai salah satu teori Deja Vu terbaik yang pernah ada.

Teori Efron ini berhubungan dengan bagaimana cara otak kita menyimpan memori jangka panjang dan jangka pendek. Ia menguji teori ini pada tahun 1963 di rumah sakit Veteran Boston. Menurutnya, respon syaraf yang terlambat dapat menyebabkan deja vu. Hal ini disebabkan karena Informasi yang masuk ke pusat pemrosesan di otak melewati lebih dari satu jalur.

Efron menemukan bahwa Lobus Temporal dari otak bagian kiri bertanggung jawab untuk mensortir informasi yang masuk. ia juga menemukan bahwa Lobus Temporal ini menerima informasi yang masuk dua kali dengan sedikit delay antara dua transmisi tersebut.

Informasi yang masuk pertama kali langsung menuju Lobus Temporal, sedangkan yang kedua kali mengambil jalan berputar melewati otak sebelah kanan terlebih dahulu.

Jika delay yang terjadi sedikit lebih lama dari biasanya, maka otak akan memberikan catatan waktu yang salah atas informasi tersebut dengan menganggap informasi tersebut sebagai memori masa lalu.


(wikipedia, howstuffsworks.com, news.softpedia.com, scientificamerican.com)



Hujan Meteor

Jumat, 23 April 2010






Note: Hujan  meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Meteor ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa  yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebutmeteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.

Berita Kepada Kawan by Ebiet G Ade

Rabu, 07 April 2010

Perjalanan Ini

Trasa Sangat Menyedihkan

Sayang Engkau Tak Duduk

Disampingku Kawan

Banyak Cerita

Yang Mestinya Kau Saksikan

Di Tanah Kering Bebatuan

Tubuhku Terguncang

Dihempas Batu Jalanan

Hati Tergetar Menatap

Kering Rerumputan

Perjalanan ini Pun

Seperti Jadi Saksi

Gembala Kecil

Menangis Sedih

Kawan Coba Dengar Apa Jawabnya

Ketika Di Kutanya Mengapa

Bapak Ibunya Tlah Lama Mati

Ditelan Bencana Tanah Ini

Sesampainya Di Laut

Kukabarkan Semuanya

Kepada Karang Kepada Ombak

Kepada Matahari

Tetapi Semua Diam

Tetapi Semua Bisu

Tinggal aku Sendiri

Terpaku Menatap Langit

Barangkali Di Sana

Ada Jawabnya

Mengapa Di Tanahku Terjadi Bencana

Mungkin Tuhan Mulai Bosan

Melihat Tingkah Kita

Yang Selalu Salah dan Bangga

Dengan Dosa-dosa

Atau Alam Mulai Enggan

Bersahabat Dengan Kita

Coba Kita Bertanya Pada

Rumput Yang Bergoyang